Sabtu, 15 Januari 2011

Menyiapkan dan Memberikan Infus


Pengertian :
Memasukkan cairan atau obat langsung kedalam pembuluh darah vena dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang lama dengan menggunakan infus set.

Tujuan :
1. sebagai tindakan pengobatan.
2. mencukupi kebutuhan tubuh akan cairan dan elektrolit.

Dilakukan pada :
1. Pasien dengan Dehidrasi.
2. Pasien sebelum Transfuse Darah.
3. Pasien pasca dan pra bedah, sesuai dengan program pengobatan.
4. Pasien yang tidak bisa makan dan minum melalui mulut.
5. Pasien yang memerlukan pengobatan yang pemberiannya harus dengan cara infus.

>> Persiapan.
Persiapan Alat :
1. Seperangkat Infus Set.
2. Cairan yang diperlukan.
3. Kapas alkohol dalam tempatnya.
4. Spuit dan kain kasa steril dalam tempatnya.
5. Plester.
6. Gunting verband.
7. Pembalut atau verband.
8. Bengkok (nierbekken)
9. Standar infus lengkap dengan gantungan botol (kolf).
10. Perlak kecil dan alasnya.
11. Spalk dalam keadaan siap pakai, bila perlu.

Persiapan pasien :
1. Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan, jika keadaan memungkinkan.
2. Pakaian pasien pada daerah yang akan dipasang infus, harus dibuka.

Pelaksanaan :
1. Perlak dan alasnya dipasang dibawah anggota tubuh yang akan di pasang infus.
2. Botol cairan digantung pada standar infus.
3. Tutup botol cairan didesinfeksi dengan kapas alkohol, lalu tusukkan (selang) saluran udara, kemudian (selang) saluran infus.
 4. Tutup jarum dibuka, cairan dialirkan sampai keluar, sehingga udara tidak ada dalam selang infus, selanjutnya dijepit (diklem) dan jarum ditutup kembali, tabung tetesan jangan sampai penuh.
 5. Lengan pasien bagian atas dibendung dengan karet pembendung, daerah permukaan kulit yang akan ditusuk didesinfeksi lalu jarum ditusukkan ke vena dengan lubang jarum menghadap ke atas.
6. Bila berhasil darah akan keluar (dapat dilihat pada selang) maka pembendung dilepaskan, pembendung (klem) dilonggarkan untuk melihat kelancaran cairan atau tetesan.
7. Bila tetesan lancar, pangkal jarum direkatkan pada kulit dengan plester, kemudian tetesan diatur sesuai dengan yang ditentukan.
8. Jarum dan tempat tusukan ditutup dengan kain kasa steril dan diplester.
9. Anggota tubuh yang dipasang infuse, posisinya diatur agar jarum infuse tidak bergerak atau berubah letaknya, bila perlu gunakan spalk.
10. setelah pemasangan infuse selesai, pasien dirapikan dan posisinya di atur senyaman mungkin.
11. Peralatan dibersihkan, dibereskan dan di kmbalikan ke tempat semula.
12. Bila pemberian infuse selesai, infuse di stop, plester dilepas dan jarum dicabut. bekas tusukan sitekan dengan kapas alcohol, kemudian di tutup dengan kain kasa steril dan diplester.

Perhatian :
  • kelancaran dan jumlah tetesan harus tepat, sesuai dengan program pengobatan.
  • bila terjadi haematom, bengkak dan lain-lain pada tempat pemasangan jarum, maka infuse harus dihentikan dan dipindahkan pemasangannya kebagian tubuh lain.
  • perhatikan reaksi pasien selama 15 menit pertama. bila timbul reaksi alergi (misalnya mengigil, ulticaria atau shock) maka infuse harus segera diperlambat tetesannya jika perlu dihentikan, kemudian segera dilaporkan kepada penggung jawab ruangan atau dokter yang bersangkutan.
  • buatlah catatan pemberian infus secara terinci.
  • siapkan cairan atau obat untuk pemberian selanjutnya.
  • cara pemasangan infuse harus disesuaikan dengan perangkat infus yang digunakan. 
 

My Blog List

Term of Use

^Oneng Boncel^ Copyright © 2009 Flower Garden is Designed by Ipietoon for Tadpole's Notez Flower Image by Dapino